Pemkab Barsel Akan Sesuaikan HET BBM
KALTENG-Buntok, (KN.com)-Pasca turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 Januari 2015 lalu, pemerintah kabupaten Barito Selatan, kalimantan Tengah akan menyesuaikan Harga Eceran Tertinggi untuk bensin dan solar.
Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Barsel, Yust Elgoland mengatakan, pihaknya bersama dengan tim pengendalian akan menarik HET yang sudah diberlakukan dan menggantikannya dengan HET yang baru.
"Saat ini kita bersama tim pengendalikan masih merumuskan HET yang akan diberlakukan di masing masing kecamatan sesuai denan jauh dekatnya wilayah tersebut dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)," ucapnya, di Buntok, Kamis.
Ia mengatakan, setelah selesai dilaksanakan perumusan, maka hasilnya akan diserahkan kepada Bupati Barsel untuk selanjutnya menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) terkait hal itu.
"Oleh karena itu kita mengimbau kepada pengecer di wilayah Barsel agar tidak seenaknya menjual BBM kepada Masyarakat, meski HET BBM belum ditetapkan,"pintanya.
Selain itu ia juga membocorkan, kemungkinan HET untuk premium/bensin rencananya ditetapkan Rp 8. 100 per liter untuk wilayah Kecamatan Dusun Selatan yang radiusnya kurang dari 10 kilometer dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Sedangkan untuk radius lebih 10 kilometer dari SPBU maka HET yang sebelumnya ditetapkan Rp 8. 600, turun menjadi Rp 8.250 perliter dan untuk lima kecamatan lainnya masih dirumuskan,"ungkap Yust Ellgoland.
Sementara itu salah satu masyarakat kota Buntok, Ary Mamphaz mengharapkan agar pemerintah kabupaten setempat bisa secepatnya menyesuaikan HET BBM bensin dan solar.
"Hal tersebut, agar tidak membingungkan para pengecer dan saat ini harga bensin di tingkat eceran masih Rp 10 ribu per liternya," kata Ary Mampaz. (antaranews/kalteng)
Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Barsel, Yust Elgoland mengatakan, pihaknya bersama dengan tim pengendalian akan menarik HET yang sudah diberlakukan dan menggantikannya dengan HET yang baru.
"Saat ini kita bersama tim pengendalikan masih merumuskan HET yang akan diberlakukan di masing masing kecamatan sesuai denan jauh dekatnya wilayah tersebut dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)," ucapnya, di Buntok, Kamis.
Ia mengatakan, setelah selesai dilaksanakan perumusan, maka hasilnya akan diserahkan kepada Bupati Barsel untuk selanjutnya menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) terkait hal itu.
"Oleh karena itu kita mengimbau kepada pengecer di wilayah Barsel agar tidak seenaknya menjual BBM kepada Masyarakat, meski HET BBM belum ditetapkan,"pintanya.
Selain itu ia juga membocorkan, kemungkinan HET untuk premium/bensin rencananya ditetapkan Rp 8. 100 per liter untuk wilayah Kecamatan Dusun Selatan yang radiusnya kurang dari 10 kilometer dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Sedangkan untuk radius lebih 10 kilometer dari SPBU maka HET yang sebelumnya ditetapkan Rp 8. 600, turun menjadi Rp 8.250 perliter dan untuk lima kecamatan lainnya masih dirumuskan,"ungkap Yust Ellgoland.
Sementara itu salah satu masyarakat kota Buntok, Ary Mamphaz mengharapkan agar pemerintah kabupaten setempat bisa secepatnya menyesuaikan HET BBM bensin dan solar.
"Hal tersebut, agar tidak membingungkan para pengecer dan saat ini harga bensin di tingkat eceran masih Rp 10 ribu per liternya," kata Ary Mampaz. (antaranews/kalteng)
Tidak ada komentar: