-

Berita Terbaru

Subscribe

Subscribe

Subscribe

Subscribe

Subscribe

Subscribe

    Advertisement

    Advertisement

    Adverisement

    Adverisement

    Advertisement

    Advertisement

    Advertisement

Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-88

SINTANG, (KN.com) - Para pemuda di seluruh negeri agar tetap berjuang dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).  Berupaya sekuat tenaga demi kemajuan dan kemakmuran Bangsa Indonesia. Demikian sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Imam Nahrawi, yang dibacakan Bupati Sintang Jarot Winarno, saat memimpin upacara Hari Sumpah Pemuda ke-88 tahun 2016 di Lapangan Makodim 1205 Sintang, Sabtu (28/10).

Bupati juga menyebutkan prestasi-prestasi para tokoh pemuda Indonesia di kancah Nasional dan Internasional.

“Seorang pemuda Indonesia,Rio Haryanto (23) berhasil mencapai level tertinggi balap mobil internasional F.1. Owi dan Butet, peraih medali emas cabang olah raga bulutangkis di Olimpiade Rio de Jeneiro Brasil. Di bidang lain, ada Joe Taslim yang menjadi aktor di salah satu film bergengsi dunia, film Fast and Furious. Di dunia musik, Indonesia punya Sandhy Sundoro yang berhasil menyabet penghargaan International Contest of Young Pop Singer di Latvia,” kata Jarot.

Selain pada bidang tersebut, ada juga disebutkan nama Nadiem Makarim, pendiri Go-Jek dan Gamal Ali Bin Said dengan inovasi Asuransi bank sampahnya.

“Para pemuda Indonesia yang saya banggakan, hari ini adalah hari kebangkitan anak muda Indonesia. Terus bergerak memberikan sumbangsih pemikiran dan gagasannya untuk kesejahteran dan kebesaran Bangsa Indonesia, terutama di mata dunia,” pungkas Jarot menutup sambutan Menpora.

Pada upacara peringatan sumpah pemuda ke 88 tahun 2016 di Sintang, panitia memberikan nuansa yang berbeda. Ada sebuah simbolisasi kesatuan nusantara yang diketengahkan oleh Panitia. Sejumlah pemuda hadir dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai suku dan daerah di Indonesia. Pada awal upacara mereka berbaris di setiap sudut lapangan. Ketika pembacaan ikrar sumpah pemuda, mereka bergerak ke tengah lapangan. Lalu setelah membacakan sekali lagi ikrar para pemda di 28 Oktober 1928 silam, mereka membentuk barisan di salah satu sudut lapangan upacara. (phs/humas)

Post Comment

Tidak ada komentar:

Berikan Tanggapan Anda