-

Berita Terbaru

Subscribe

Subscribe

Subscribe

Subscribe

Subscribe

Subscribe

    Advertisement

    Advertisement

    Adverisement

    Adverisement

    Advertisement

    Advertisement

    Advertisement

Mahasiswa Inginkan Pemerataan Pendidikan Di Kalbar

KALBAR-Pontianak, (KN.com) - Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Satuan Aksi Apresiasi Mahasiswa Kalimantan Barat menginginkan pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo melakukan pemerataan pendidikan termasuk di Kalbar.

"Kami menginginkan Kalbar maju agar diakui di tingkat nasional dan internasional, sehingga harus ditopang dengan pembangunan dunia pendidikan dalam meningkatkan sumber daya manusianya," kata Humas Satuan Aksi Apresiasi Mahasiswa Kalbar Firdaus saat melakukan aksinya di Tugu Bundaran Untan Pontianak dalam menyambut kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Kota Pontianak, Selasa.

Selain, pemerataan pembangunan infrastruktur dunia pendidikan, mahasiswa Kalbar juga mendesak pemerintah menekan atau mengurangi kemiskinan di Kalbar.

Data Badan Pusat Statistik Kalbar, mencatat persentase penduduk miskin di Kalbar tertinggi di Pulau Kalimantan, yakni data BPS September 2014 dibanding Maret 2014, yakni sebesar 8,07 persen atau sebanyak 381 ribu orang; disusul Kalimantan Timur 6,31 persen atau 252 orang; Kalimantan Tengah 6,07 persen atau 148 ribu orang; dan terendah di Provinsi Kalimantan Selatan 4,81 persen atau 189 ribu orang.

"Kami menginginkan dengan kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Kalbar selama dua hari, kedepannya bisa membawa perubahan yang berarti bagi masyarakat Kalbar, baik dari segi peningkatan pembangunan infrastruktur jalan, pendidikan, kesehatan dan pelayanan dasar lainnya," kata Firdaus.

Hal senada juga diinginkan oleh Humas Solidaritas Mahasiswa dan Pemuda Pengemban Amanat Rakyat (Somadapar) Kalbar Hidayat. Dia berharap Presiden Jokowi memperhatikan pembangunan infrastruktur jalan di kawasan perbatasan yang masih jauh dari harapan.

"Kami menginginkan presiden ketika berkunjung ke daerah perbatasan menggunakan jalan darat sehingga bisa merasakan masih buruknya jalan di Kalbar," katanya.

Ia menjelaskan selama ini pemerintah, termasuk presiden saat berkunjung ke Kalbar khususnya perbatasan selalu menggunakan helikopter sehingga mereka (pemerintah) tidak mengetahui kondisi sebenarnya jalan di Kalbar.

Ada lima kabupaten yang letaknya berbatasan langsung dengan Malaysia, yakni Kabupaten Sambas, Bengkayang, Sanggau, Sintang, dan Kapuas Hulu, yang membutuhkan perhatian serius, begitu juga kabupaten lainnya, kata Dayat.

Menurut dia perhatian pemerintah pada daerah perbatasan masih jauh dari harapan, baik dari segi pembangunan infrastruktur pendidikan, jalan, kesehatan dan infrastruktur lainnya.

"Itu permasalahan serius yang harus menjadi perhatian pemerintahan baru saat ini, karena akan berdampak pada perkembangan pemuda yang tinggal di perbatasan," ungkapnya.

Kunker Presiden Joko Widodo ke Kalbar pada Selasa, yakni meresmikan Masjid Raya Mujahidin Pontianak. Kemudian penyerahan traktor tangan sebanyak 520 unit, dan pompa air 120 unit sekaligus pencanangan pembangunan irigasi yang dipusatkan di Desa Ngarak, Kabupaten Landak.

Presiden juga dijadwalkan mengunjungi UPT Manggala Agni di Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya serta meninjau Jembatan Tayan di Tayan, Kabupaten Sanggau.

Lalu, menginap di Hotel Mercure Pontianak, dan mengunjungi daerah perbatasan menggunakan helikopter seperti Badau, Entikong, Aruk dan Temajok.

Namun, jadwal tersebut sewaktu-waktu dapat berubah karena tergantung kondisi cuaca. (antaranews/kalbar)

Post Comment

Tidak ada komentar:

Berikan Tanggapan Anda