-

Berita Terbaru

Subscribe

Subscribe

Subscribe

Subscribe

Subscribe

Subscribe

    Advertisement

    Advertisement

    Adverisement

    Adverisement

    Advertisement

    Advertisement

    Advertisement

Gaduh Para Menteri dan Tak "Mempannya" Instruksi Jokowi... (habis)



"Ribut" kereta cepat

Perdebatan anta rmenteri juga terjadi dalam proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan secara tegas menolak pengunaan dana APBN untuk membiayai proyek tersebut.

Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli bahkan menyebut proyek KA cepat adalah proyek mainan pejabat.

Apalagi setelah Cina tiba-tiba melakukan studi kelayakan atas permintaan pejabat Indonesia. Padahal, Jepang sudah lebih dulu mengincar proyek ini. Persaingan antara dua negara Asia timur itu pun tak terelakkan.

Meski sempat menolak proposal yang diajukan kedua negara, pemerintah melalui Menteri BUMN Rini Soemarno akhirnya memilih Cina. Tentu atas berbagai pertimbangan.

Jepang pun meradang karena merasa mengincar proyek itu sejak lama dan mengancam akan meninjau ulang semua hubungan bisnis dengan Indonesia.

Sementara itu, Indonesia dan China membentuk perusahaan bersama yakni PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) sebagai badan usaha khusus yang menggarap proyek tersebut.

KCIC-lah yang mengurus semua izin proyek KA cepat Jakarta-Bandung. Peletakkan batu pertama proyek KA Cepat dilakukan Presiden Jokowi pada Kamis (21/1/2016). Meski pada bagian lain pelaksanaan proyek tersebut akan dievaluasi.

Perbedaan pendapat di antara menteri seharusnya memang tidak menjadi konsumsi publik. Para menteri harus mampu menahan diri untuk menghindari polemik.

Pesan Presiden Jokowi sudah sangat jelas dan tegas, menteri jangan berpolemik, jangan berdebat di luar ruang rapat.

"Setuju tidak setuju disampaikan dalam rapat, jangan sampai sudah disetujui masih ada bunyi tidak setuju di luar," kata Jokowi. (kom)

Post Comment

Tidak ada komentar:

Berikan Tanggapan Anda