Puluhan Warga Melawi Digigit Anjing Gila
KALBAR-Nanga Pinoh, (KN.com) - Puluhan warga Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, dalam beberapa waktu terakhir menjadi korban gigitan anjing bahkan enam diantaranya berujung dengan kematian.
"Data yang kami terima ada 42 orang, namun kabarnya ada empat warga yang lagi yang menjadi korban namun belum kita terima laporannya. Korban tersebut tersebar di empat kecamatan, Tanah Pinoh, Sokan, Sayan, Tanah Pinoh Barat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Melawi, Simson.
Sebelumnya, warga yang menjadi korban gigitan hanya dari Kecamatan Tanah Pinoh.
Menurut Simson, warga yang telah menjadi korban tersebut saat ini sudah diberi imunisasi. Sedangkan dari Dinas Pertanian dan Peternakan nantinya juga akan melakukan vaksinasi terhadap anjing milik warga.
Semula Dinas Kesehatan Melawi belum yakin dengan adanya kasus rabies di kabupaten itu. Mereka menganggap sejumlah warga yang meninggal setelah digigit anjing dianggap kebetulan.
"Sebenarnya bukan karena kita tidak yakin, namun karena belum ada penelitian secara ilmiah yang membuktikan itu adalah positif rabies, karena yang menyatakan itukan dari Dinas Pertanian dan Peternakan, namun demikian dalam penanganannya kita tidak melihat apakah mereka positif atau tidak," katanya.
Wakil Bupati Melawi Panji menegaskan, kasus rabies yang terjadi di Kabupaten Melawi merupakan wabah serius yang perlu mendapatkan penanganan secara maksimal oleh dinas terkait.
"Saya minta Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan dengan Dinas Kesehatan segera melakukan koordinasi hasilnya kalau bisa diserahkan kepada kami besok," kata Panji.
Koordinasi tersebut, kata Panji, menyangkut upaya penanganannya seperti apa, sehingga pemerintah bisa mendukung dari sisi anggaran. Kata Panji, pemkab akan menunggu penyesuaian dari DPRD.
"Kita lihat masih ada celah untuk penganggarannya, karena ini darurat. Sasaran dari kegiatan ini harus langsung menyentuh kepada masyarakat. Karena objek yang tepat adalah masyarakat. Kita akan data keluarga yang memelihara anjing, sehingga kita bisa mengetahui berapa vaksin yang harus disiapkan setelah diketahui jumlah anjingnya," katanya.
Panji juga meminta agar tidak ada lagi saling lempar tanggung jawab dari berbagai pihak terkait, termasuk dua instansi tersebut. Menurutnya semua pihak harus sigap memberikan penanganan termasuk sosialisasi pada seluruh pihak.
Sementara itu, dari perwakilan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalbar, Mugiyono mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya, sudah melakukan sosialisasi berkenaan dengan rabies di beberapa kecamatan di Kabupaten Melawi. Antara lain kecamatan Tanah Pinoh, Sokan, Sayan dan Tanah Pinoh Barat.
"Dan pada hari ini kita juga akan melakukan sosialisasi kembali di Nanga Pinoh dan besok ke Belimbing, khususnya kepada petugas penyuluh lapangan, dalam rangka penanganan kasus rabies yang ada di Melawi ini," katanya.
Sosialisasi yang diberikan tersebut antara lain pemahaman kepada masyarakat, bahayanya penyakit rabies dan bagaimana pencegahannya serta penanganan kasus-kasus, baik itu anjingnya ataupun warga yang terkena gigitan anjing.
"Jadi kita juga sudah melakukan vaksinasi terhadap anjing-anjing di Melawi ini, terutama di empat kecamatan yang sudah ada kasusnya, nanti jangkauan kita juga akan diperluas, untuk anjing yang ada pemiliknya kita vaksin, sedangkan yang tidak ada kita eliminasi atau pemusnahan," katanya. (antaranews/kalbar)
"Data yang kami terima ada 42 orang, namun kabarnya ada empat warga yang lagi yang menjadi korban namun belum kita terima laporannya. Korban tersebut tersebar di empat kecamatan, Tanah Pinoh, Sokan, Sayan, Tanah Pinoh Barat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Melawi, Simson.
Sebelumnya, warga yang menjadi korban gigitan hanya dari Kecamatan Tanah Pinoh.
Menurut Simson, warga yang telah menjadi korban tersebut saat ini sudah diberi imunisasi. Sedangkan dari Dinas Pertanian dan Peternakan nantinya juga akan melakukan vaksinasi terhadap anjing milik warga.
Semula Dinas Kesehatan Melawi belum yakin dengan adanya kasus rabies di kabupaten itu. Mereka menganggap sejumlah warga yang meninggal setelah digigit anjing dianggap kebetulan.
"Sebenarnya bukan karena kita tidak yakin, namun karena belum ada penelitian secara ilmiah yang membuktikan itu adalah positif rabies, karena yang menyatakan itukan dari Dinas Pertanian dan Peternakan, namun demikian dalam penanganannya kita tidak melihat apakah mereka positif atau tidak," katanya.
Wakil Bupati Melawi Panji menegaskan, kasus rabies yang terjadi di Kabupaten Melawi merupakan wabah serius yang perlu mendapatkan penanganan secara maksimal oleh dinas terkait.
"Saya minta Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan dengan Dinas Kesehatan segera melakukan koordinasi hasilnya kalau bisa diserahkan kepada kami besok," kata Panji.
Koordinasi tersebut, kata Panji, menyangkut upaya penanganannya seperti apa, sehingga pemerintah bisa mendukung dari sisi anggaran. Kata Panji, pemkab akan menunggu penyesuaian dari DPRD.
"Kita lihat masih ada celah untuk penganggarannya, karena ini darurat. Sasaran dari kegiatan ini harus langsung menyentuh kepada masyarakat. Karena objek yang tepat adalah masyarakat. Kita akan data keluarga yang memelihara anjing, sehingga kita bisa mengetahui berapa vaksin yang harus disiapkan setelah diketahui jumlah anjingnya," katanya.
Panji juga meminta agar tidak ada lagi saling lempar tanggung jawab dari berbagai pihak terkait, termasuk dua instansi tersebut. Menurutnya semua pihak harus sigap memberikan penanganan termasuk sosialisasi pada seluruh pihak.
Sementara itu, dari perwakilan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalbar, Mugiyono mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya, sudah melakukan sosialisasi berkenaan dengan rabies di beberapa kecamatan di Kabupaten Melawi. Antara lain kecamatan Tanah Pinoh, Sokan, Sayan dan Tanah Pinoh Barat.
"Dan pada hari ini kita juga akan melakukan sosialisasi kembali di Nanga Pinoh dan besok ke Belimbing, khususnya kepada petugas penyuluh lapangan, dalam rangka penanganan kasus rabies yang ada di Melawi ini," katanya.
Sosialisasi yang diberikan tersebut antara lain pemahaman kepada masyarakat, bahayanya penyakit rabies dan bagaimana pencegahannya serta penanganan kasus-kasus, baik itu anjingnya ataupun warga yang terkena gigitan anjing.
"Jadi kita juga sudah melakukan vaksinasi terhadap anjing-anjing di Melawi ini, terutama di empat kecamatan yang sudah ada kasusnya, nanti jangkauan kita juga akan diperluas, untuk anjing yang ada pemiliknya kita vaksin, sedangkan yang tidak ada kita eliminasi atau pemusnahan," katanya. (antaranews/kalbar)
Tidak ada komentar: