Nama Kadis PU Sintang Dicatut
 |
| ilustrasi penggunaan sms di telepon seluler |
SINTANG, (KN.com) - Nama Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sintang Kalbar, Murjani telah dicatut sehingga ada satu kepala desa yang menjadi korban penipuan sebesar Rp10 juta, kata Murjani.
"Tadi siang saya menerima pesan singkat melalui telepon genggam dari Kepala Desa Menakun, isi pesan singkatnya `selamat siang pak, maaf saya Kades Menakun, tadi saya dapat telepon dari orang yang mengaku namanya Pak Murjani Kadis PU, apa benar itu pak?`," kata Murjani sambil membacakan pesan singkat yang ia terima di telepon seluler, saat dihubungi di Sintang, Jumat.
Murjani menjelaskan mendapatkan pesan singkat itu, awalnya dirinya tidak menghiraukan karena, dipikirnya pesan itu hanya alasan dari kades itu saja untuk bisa bertemu dengannya.
"Ternyata siangnya kades itu datang. Dia bilang benarkah saya ada telepon dia dan mengatakan akan memberikan proyek dengan syarat menyetorkan sejumlah uang," ungkap Murjani.
Setelah mendengar keterangan dari Kades Menakun itu, dia pun membantah. "Saya bilang, saya kan tidak kenal bapak, bagaimana pula saya bisa telepon bapak, dan saya juga tidak punya kepentingan," ujarnya.
Setelah kades Menakun itu, ada satu lagi kades yang menemui sekretarisnya. Dia Kades Engkitan, Kecamatan Ketungau Tengah, Stiben.
Menurut Stiben dirinya juga telah ditelepon oleh orang tidak dikenal yang mengatasnamakan Kepala Dinas PU Sintang Murjani.
"Si penelepon tersebut meminta Kades itu menstransfer uang sebesar Rp10 juta jika ingin mendapatkan dari PDT," ujar Murjani.
Sementara itu, Sekretaris Dinas PU Kabupaten Sintang, Zulkarnain membenarkan jika Kades Engkitan telah datang padanya. Kades itu telah menunjukkan bukti setoran sebesar Rp10 juta ke BNI Cabang Jakarta atas nama Joni Ananta.
"Modusnya sama seperti pencatutan nama yang dialami Wawan, Sekretaris Bappeda belum lama ini," kata Zulkarnain.
Murjani dan Zulkarnaian mengimbau kepada para kades agar tidak mudah percaya jika ada orang yang mengatasnamakan pejabat Dinas PU Kabupaten Sintang dan meminta uang untuk mendapatkan proyek. "Jangan percaya kalau ada orang yang telepon mengaku saya," kata Murjani. (antaranews/kalbar)
"Tadi siang saya menerima pesan singkat melalui telepon genggam dari Kepala Desa Menakun, isi pesan singkatnya `selamat siang pak, maaf saya Kades Menakun, tadi saya dapat telepon dari orang yang mengaku namanya Pak Murjani Kadis PU, apa benar itu pak?`," kata Murjani sambil membacakan pesan singkat yang ia terima di telepon seluler, saat dihubungi di Sintang, Jumat.
Murjani menjelaskan mendapatkan pesan singkat itu, awalnya dirinya tidak menghiraukan karena, dipikirnya pesan itu hanya alasan dari kades itu saja untuk bisa bertemu dengannya.
"Ternyata siangnya kades itu datang. Dia bilang benarkah saya ada telepon dia dan mengatakan akan memberikan proyek dengan syarat menyetorkan sejumlah uang," ungkap Murjani.
Setelah mendengar keterangan dari Kades Menakun itu, dia pun membantah. "Saya bilang, saya kan tidak kenal bapak, bagaimana pula saya bisa telepon bapak, dan saya juga tidak punya kepentingan," ujarnya.
Setelah kades Menakun itu, ada satu lagi kades yang menemui sekretarisnya. Dia Kades Engkitan, Kecamatan Ketungau Tengah, Stiben.
Menurut Stiben dirinya juga telah ditelepon oleh orang tidak dikenal yang mengatasnamakan Kepala Dinas PU Sintang Murjani.
"Si penelepon tersebut meminta Kades itu menstransfer uang sebesar Rp10 juta jika ingin mendapatkan dari PDT," ujar Murjani.
Sementara itu, Sekretaris Dinas PU Kabupaten Sintang, Zulkarnain membenarkan jika Kades Engkitan telah datang padanya. Kades itu telah menunjukkan bukti setoran sebesar Rp10 juta ke BNI Cabang Jakarta atas nama Joni Ananta.
"Modusnya sama seperti pencatutan nama yang dialami Wawan, Sekretaris Bappeda belum lama ini," kata Zulkarnain.
Murjani dan Zulkarnaian mengimbau kepada para kades agar tidak mudah percaya jika ada orang yang mengatasnamakan pejabat Dinas PU Kabupaten Sintang dan meminta uang untuk mendapatkan proyek. "Jangan percaya kalau ada orang yang telepon mengaku saya," kata Murjani. (antaranews/kalbar)
Tidak ada komentar: