Wabup Sintang Dorong CU Berdayakan Ekonomi Anggotanya
SINTANG, (KN.com) - Mayoritas masyarakat Kabupaten Sintang mengandalkan kebun karet dan sawit sebagai sumber penghasilan utama. Namun sejak 3 tahun terakhir, harga karet khususnya sedang terjun bebas diikuti harga sawit setahun terakhir. Kondisi tersebut membuat kelesuan ekonomi dan berdampak sangat luas. Untuk itu, perlu didorong agar masyarakat segera memiliki sumber penghasilan lain yang sama menjanjikan masa depan, salah satu pengembangan komoditas lada yang masif dan terorganisir. Demikian disampaikan Wakil Bupati Sintang Askiman, saat membuka Rapat Anggota Tahunan Credit Union Bina Masyarakat di Gedung PGRI pada Sabtu, (20/02).
“Masyarakat yang mendiami jalur Sungai Ketungau misalnya sudah banyak yang sukses mengembangkan lada ini sehingga kita bisa belajar ke sana untuk dikembangkan di kecamatan lain. Lada saat ini juga menjanjikan ekonomi yang baik karena harga lada putih saat ini bisa mencapai 170 ribu. Ekonomi petani lada sudah terbukti mampu bertahan disaat harga karet dan sawit sedang anjlok.” terang Askiman
Untuk itu, Askiman mengajak lembaga keuangan seperti Credit Union bisa mengambil perannya dalam rangka memulihkan perekonomian masyarakat (anggotanya) demi kesejahteraan masyarakat dan Credit Union. Pengembangan komoditas baru ini sangat baik, apalagi jika suatu saat jika harga karet dan sawit kembali tinggi, maka masyarakat Kabupaten Sintang akan memiliki tiga sumber penghasilan utama yang sama menjanjikan.
“Lembaga keuangan seperti CU juga bisa mendorong anggota khususnya dan masyarakat umumnya untuk meningkatkan kualitas karet yang dihasilkan petani, dan tidak mengejar jumlah timbangan semata. Karena kualitas karet yang baik yang akan bisa bersaing di pasar internasional. Kalau kualitas karet yang dihasilkan petani Sintang dan Indonesia umumnya masih rendah maka pembeli akan beralih ke negara penghasil karet lain seperti Thailand” terang Askiman.
Askiman juga menyampaikan dukungan penuh kepada Credit Union untuk berkembang dengan sehat di Kabupaten Sintang sehingga Rapat Anggota Tahunan menjadi forum yang baik untuk evaluasi dan perbaikan.
“Saya berharap seluruh pengurus Kopdit Bima untuk tidak fokus memperhatikan pelayanan keuangan kepada anggota, tetapi mulai membina anggota menjadi pelaku usaha yang produktif. Pengembangan ekonomi rakyat menjadi perhatian Pemkab Sintang, SKPD yang tergabung dalam bidang persemakmuran akan lakukan evaluasi dan merancang program pembinaan ekonomi masyarakat. Kita akan data dan kembangkan potensi setiap kecamatan dan desa yang ada” tambah Askiman.
Antonius ketua pengurus CU Bima menjelaskan bahwa pihaknya lebih memperkuat konsolidasi internal pengurus dan anggota. Pelayanan terbaik menjadi kunci. Pertumbuhan anggota mengalami stagnan setahun terakhir. Tahun 2015 mayoritas anggota kita berlatarbelakang petani karet dan sawit yang tabungan mereka mengalami penurunan yang tentu berkaitan dengan turunya harga karet dan sawit.
“Negara penghasil karet seperti thailand, harga karet juga jatuh tetapi pemerintah mereka memberikan subsidid sehingga harga karet bisa stabil untuk melindungi petani karet. Beda dengan pemerintah Indonesia yang memilih mensubsidi BBM yang lebih banyak di nikmati orang mampu bukan petani” terang Antonius.
Sementara Pujiono Ketua Puskopdit Kapuas menyampaikan bahwa Rapat Anggota Tahunan merupakan wadah untuk melaporkan dan memberikan masukan kepada pengurus demi perbaikan.
“Kami menyadari kekuatan Puskopdit adalah anggota, sehingga kami ingin membantu anggota mengatasi masalah yang dialami oleh anggota. Kami juga selalu meng-update peraturan yang ada” terang Pujiono. (humas/phs)
“Masyarakat yang mendiami jalur Sungai Ketungau misalnya sudah banyak yang sukses mengembangkan lada ini sehingga kita bisa belajar ke sana untuk dikembangkan di kecamatan lain. Lada saat ini juga menjanjikan ekonomi yang baik karena harga lada putih saat ini bisa mencapai 170 ribu. Ekonomi petani lada sudah terbukti mampu bertahan disaat harga karet dan sawit sedang anjlok.” terang Askiman
Untuk itu, Askiman mengajak lembaga keuangan seperti Credit Union bisa mengambil perannya dalam rangka memulihkan perekonomian masyarakat (anggotanya) demi kesejahteraan masyarakat dan Credit Union. Pengembangan komoditas baru ini sangat baik, apalagi jika suatu saat jika harga karet dan sawit kembali tinggi, maka masyarakat Kabupaten Sintang akan memiliki tiga sumber penghasilan utama yang sama menjanjikan.
“Lembaga keuangan seperti CU juga bisa mendorong anggota khususnya dan masyarakat umumnya untuk meningkatkan kualitas karet yang dihasilkan petani, dan tidak mengejar jumlah timbangan semata. Karena kualitas karet yang baik yang akan bisa bersaing di pasar internasional. Kalau kualitas karet yang dihasilkan petani Sintang dan Indonesia umumnya masih rendah maka pembeli akan beralih ke negara penghasil karet lain seperti Thailand” terang Askiman.
Askiman juga menyampaikan dukungan penuh kepada Credit Union untuk berkembang dengan sehat di Kabupaten Sintang sehingga Rapat Anggota Tahunan menjadi forum yang baik untuk evaluasi dan perbaikan.
“Saya berharap seluruh pengurus Kopdit Bima untuk tidak fokus memperhatikan pelayanan keuangan kepada anggota, tetapi mulai membina anggota menjadi pelaku usaha yang produktif. Pengembangan ekonomi rakyat menjadi perhatian Pemkab Sintang, SKPD yang tergabung dalam bidang persemakmuran akan lakukan evaluasi dan merancang program pembinaan ekonomi masyarakat. Kita akan data dan kembangkan potensi setiap kecamatan dan desa yang ada” tambah Askiman.
Antonius ketua pengurus CU Bima menjelaskan bahwa pihaknya lebih memperkuat konsolidasi internal pengurus dan anggota. Pelayanan terbaik menjadi kunci. Pertumbuhan anggota mengalami stagnan setahun terakhir. Tahun 2015 mayoritas anggota kita berlatarbelakang petani karet dan sawit yang tabungan mereka mengalami penurunan yang tentu berkaitan dengan turunya harga karet dan sawit.
“Negara penghasil karet seperti thailand, harga karet juga jatuh tetapi pemerintah mereka memberikan subsidid sehingga harga karet bisa stabil untuk melindungi petani karet. Beda dengan pemerintah Indonesia yang memilih mensubsidi BBM yang lebih banyak di nikmati orang mampu bukan petani” terang Antonius.
Sementara Pujiono Ketua Puskopdit Kapuas menyampaikan bahwa Rapat Anggota Tahunan merupakan wadah untuk melaporkan dan memberikan masukan kepada pengurus demi perbaikan.
“Kami menyadari kekuatan Puskopdit adalah anggota, sehingga kami ingin membantu anggota mengatasi masalah yang dialami oleh anggota. Kami juga selalu meng-update peraturan yang ada” terang Pujiono. (humas/phs)
Tidak ada komentar: