Menteri Marwan Minta Perusahaan Peduli Desa
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar |
BEKASI, (KN.com) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar meminta perusahaan-perusahaan peduli dan mendukung pembangunan desa.
"Kami meminta kepada perusahaan untuk menggunakan dana tanggung jawab sosialnya atau corporate sosial responbility (CSR) untuk membangun desa," ujar Marwan saat berkunjung ke Desa Tanjung Sari, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu.
Desa Tanjung Sari merupakan desa yang terletak di kawasan industri Jababeka, namun sangat disayangkan kondisi infrastrukturnya sangat memprihatinkan.
"Kami akan menegur perusahaan-perusahaan yang tidak peduli dengan lingkungannya," tambah dia.
Menteri Marwan menyebut pihaknya juga akan berkoordinasi dengan kementerian terkait.
"Dana CSR harus diberikan kepada masyarakat setempat. Kita bangun komunikasi dan akan siapkan payung hukumnya," terang politisi PKB itu.
Menteri Marwan menegaskan bahwa perusahaan harus membawa positif bagi lingkungan sekitar.
"Kalau membawa dampak negatif, berarti pengelolaannya tidak bagus," cetus Marwan.
Ketua RT 03 Desa Tanjung Sari, Rumsiah, mengatakan selain infrastruktur yang minim, desa juga mengalamin permasalahan banjir, bau limbah, hingga minimnya fasilitas umum.
"Kami tidak pernah mendapatkan bantuan apa-apa dari perusahaan," kata Rumsiah.
Padahal di kawasan Bekasi terdapat setidaknya 6.000 perusahaan yang beroperasi di wilayah itu.
"Waktu saya kecil, tidak banjir. Tapi sejak banyak perusahaan di sekitar sini, langganan banjir tiap tahun. Bisa mencapai dua meter," lanjut Rumsiah.
Rumsiah menjelaskan pihaknya acapkali melayangkan keluhan kepada perusahaan namun tidak ditanggapi.
Kepala Desa Tanjung Sari, Mandan, menjelaskan dirinya tak pernah putus asa untuk memajukan desa, meski perhatian baik dari pemerintah daerah dan perusahaan masih kurang.
"Kami ingin tingkatkan kesejahteraan masyarakat. Seharusnya perusahaan yang bersinggungan hadir menjadi kebanggaan kami. Tolong dibantu semaksimal mungkin Pak Menteri," harap Mandan. (antaranews/ekonomi)
"Kami meminta kepada perusahaan untuk menggunakan dana tanggung jawab sosialnya atau corporate sosial responbility (CSR) untuk membangun desa," ujar Marwan saat berkunjung ke Desa Tanjung Sari, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu.
Desa Tanjung Sari merupakan desa yang terletak di kawasan industri Jababeka, namun sangat disayangkan kondisi infrastrukturnya sangat memprihatinkan.
"Kami akan menegur perusahaan-perusahaan yang tidak peduli dengan lingkungannya," tambah dia.
Menteri Marwan menyebut pihaknya juga akan berkoordinasi dengan kementerian terkait.
"Dana CSR harus diberikan kepada masyarakat setempat. Kita bangun komunikasi dan akan siapkan payung hukumnya," terang politisi PKB itu.
Menteri Marwan menegaskan bahwa perusahaan harus membawa positif bagi lingkungan sekitar.
"Kalau membawa dampak negatif, berarti pengelolaannya tidak bagus," cetus Marwan.
Ketua RT 03 Desa Tanjung Sari, Rumsiah, mengatakan selain infrastruktur yang minim, desa juga mengalamin permasalahan banjir, bau limbah, hingga minimnya fasilitas umum.
"Kami tidak pernah mendapatkan bantuan apa-apa dari perusahaan," kata Rumsiah.
Padahal di kawasan Bekasi terdapat setidaknya 6.000 perusahaan yang beroperasi di wilayah itu.
"Waktu saya kecil, tidak banjir. Tapi sejak banyak perusahaan di sekitar sini, langganan banjir tiap tahun. Bisa mencapai dua meter," lanjut Rumsiah.
Rumsiah menjelaskan pihaknya acapkali melayangkan keluhan kepada perusahaan namun tidak ditanggapi.
Kepala Desa Tanjung Sari, Mandan, menjelaskan dirinya tak pernah putus asa untuk memajukan desa, meski perhatian baik dari pemerintah daerah dan perusahaan masih kurang.
"Kami ingin tingkatkan kesejahteraan masyarakat. Seharusnya perusahaan yang bersinggungan hadir menjadi kebanggaan kami. Tolong dibantu semaksimal mungkin Pak Menteri," harap Mandan. (antaranews/ekonomi)
Tidak ada komentar: