-

Berita Terbaru

Subscribe

Subscribe

Subscribe

Subscribe

Subscribe

Subscribe

    Advertisement

    Advertisement

    Adverisement

    Adverisement

    Advertisement

    Advertisement

    Advertisement

Bupati Bicara Revolusi Mental, Sejumlah PNS "Nyantai"

Tanpa menghiraukan Pidato Bupati, sejumlah PNS bersantai. (foto ekslusif)
SINTANG, (KN.com) - Sungguh pemandangan yang tidak pantas untuk dilakukan oleh aparatur pemerintahan, namun sering terjadi. Sejumlah PNS dibarisan paling belakang, yang mengikuti acara Pelantikan Pejabat Struktural di lingkungan Pemkab Sintang yang berlangsung di Gedung Pancasila pada Jumat (16/01) justru terlihat bersantai-santai.

Yang lebih mirisnya, itu dilakukan tepat saat Bupati Sintang Milton Crosby tengah memberikan arahan atau sambutan kepada para pejabat yang baru dilantik. Salah satu arahan yang disampaikan Bupati adalah "Revolusi Mental". Tapi nyatanya PNS dibarisan paling belakang justru "cuek bebek" dengan menyantap snack serta merokok (padahal sudah ada larangan merokok di dalam ruangan). Bahkan ada sejumlah PNS yang ber-selfi mengambil latar belakang barisan PNS.

"Capek pak berdiri terus. Mana panas lagi," ungkap seorang PNS saat ditanya kalimantannews.com

Bahkan tidak sedikit peserta yang dengan santainya keluar masuk ruangan hanya untuk merokok ataupun bersantai dan saling bersalaman di luar ruangan.

"Seharusnya ada teguran dari Pol.PP tanpa segan bahkan bila perlu Bupati menghentikan pidatonya dan langsung memberikan teguran kepada mereka. Dengar saja, suara gaduh di barisan belakang seakan tak peduli apa yang sedang Bupati sampaikan." kata salah seorang jurnalis yang meliput kegiatan tersebut.

Seperti diketahui, pada peringatan HUT KORPRI ke-43 yang berlangsung di Lapangan Monas awal bulan Desember tahun lalu, Presiden RI Joko Widodo sekaligus mencanangkan Gerakkan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Dalam GNRM untuk pembangunan manusia dan pembangunan sosial, terdapat tiga hal penting yang harus dicapai yakni; 3 dimensi pembangunan manusia yang sehat, cerdas dan berkepribadian.Kemudian dampak penyakit mental/jiwa/emosi. Serta menuju manusia Indonesia berkepribadian. Inilah visi-misi Jokowi-JK saat mencalonkan sebagai Presiden/wakil Presiden tahun lalu.

Jangan Revolusi Mental justru mempertontonkan hal-hal yang bertolak belakang. (phs)

Post Comment

Tidak ada komentar:

Berikan Tanggapan Anda