Bupati : Adat Budaya Untuk Keselarasan Pembangunan Daerah dan Nasional
TEBELIAN, (KN.com) - Bupati Sintang, Jarot Winarno bersama rombongan menyambangi Desa Nobal, Kecamatan Sungai Tebelian guna untuk menghadiri kegiatan Gawai Adat Nyelepat Tahun Ketemenggungan Dayak Linoh Dakan Gandis, Senin (11/7).
Dalam sambutannya, Jarot mengatakan penyelenggaraan gawai dayak Nyelepat Tahun Ketemenggungan Dayak Linoh Dakan Gandis ini, selaras dengan visi misi pemerintahannya mewujudkan masyarakat yang cerdas, sehat, maju, religius dan sejahtera, serta tata kelola pemerintah yag baik dan bersih.
"Pembangunan daerah tidak hanya terfokus pada pembangunan fisik, namun pembangunan melalui adat budaya juga harus dikedepankan, termasuk pembangunan mental spiritual di masyarakat," kata Jarot.
Lanjutnya, persoalan kebudayaan merupakan bagian penting dalam proses pembangunan.
"Kebudayaan terkait dengan persoalan karakter dan mental bangsa yang menentukan keberhasilan pembangunan di Indonesia, termasuk di Kabupaten Sintang. Apabila mental dan karakter bangsa yang cenderung destruktif dan koruptif tentunya tujuan pembangunan daerah akan sulit terlaksana, begitu pula sebaliknya. Di sisi lain pembangunan multisektor lainnya juga membutuhkan peranan adat dan kebudayaan untuk mendukung suksesnya program-program yang akan dijalankan. Seringkali timbul permasalahan, ketidakberhasilan sasaran program yang dijalankan di daerah disebabkan oleh kurangnya dukungan dari faktor adat budaya masyarakat." ungkap Jarot.
Dirinya juga mengingatkan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 mengamanatkan bahwa arah kebijakan pembangunan kebudayaan antara lain adalah untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang bermoral, beretika dan berbudaya. (phs/humas)
Dalam sambutannya, Jarot mengatakan penyelenggaraan gawai dayak Nyelepat Tahun Ketemenggungan Dayak Linoh Dakan Gandis ini, selaras dengan visi misi pemerintahannya mewujudkan masyarakat yang cerdas, sehat, maju, religius dan sejahtera, serta tata kelola pemerintah yag baik dan bersih.
"Pembangunan daerah tidak hanya terfokus pada pembangunan fisik, namun pembangunan melalui adat budaya juga harus dikedepankan, termasuk pembangunan mental spiritual di masyarakat," kata Jarot.
Lanjutnya, persoalan kebudayaan merupakan bagian penting dalam proses pembangunan.
"Kebudayaan terkait dengan persoalan karakter dan mental bangsa yang menentukan keberhasilan pembangunan di Indonesia, termasuk di Kabupaten Sintang. Apabila mental dan karakter bangsa yang cenderung destruktif dan koruptif tentunya tujuan pembangunan daerah akan sulit terlaksana, begitu pula sebaliknya. Di sisi lain pembangunan multisektor lainnya juga membutuhkan peranan adat dan kebudayaan untuk mendukung suksesnya program-program yang akan dijalankan. Seringkali timbul permasalahan, ketidakberhasilan sasaran program yang dijalankan di daerah disebabkan oleh kurangnya dukungan dari faktor adat budaya masyarakat." ungkap Jarot.
Dirinya juga mengingatkan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 mengamanatkan bahwa arah kebijakan pembangunan kebudayaan antara lain adalah untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang bermoral, beretika dan berbudaya. (phs/humas)
Tidak ada komentar: